Mengapa aku dan kamu perlu menulis?

Hari ini aku ingin menulis lagi setelah sekian bulan aku tidak menulis. Hanya sekedar berbagi pengalaman dan juga berbagi perasaan. Aku menganggap bahwa menulis adalah salah satu bentuk interaksi. Interaksi kepada siapa? Tentu kepada khalayak banyak. Siapa saja orang yang paham bahasa Indonesia serta dapat melihat dan membaca tulisan, maka tentu itulah orang yang aku maksud.

Aku benar-benar serius tentang sebuah gagasan bahwa menulis adalah salah satu bentuk interaksi. Dengan menulis aku bisa berkomunikasi dengan siapa saja. Orang-orang akan membaca tulisanku dan ketika orang-orang itu berjumpa dengan aku maka mereka akan memberikan masukan kepada aku, masukan mereka bisa berupa kritik dan saran.

Maka sebab itu aku masih terus menulis. Aku ingin selalu berinteraksi. Selain interaksi, salah satu tujuan menulis adalah membebaskan belenggu-belenggu yang terikat dalam diri. Menulis adalah salah satu bentuk ekspresi. Jika tidak kuutarakan ekspresiku lewat lisan maka akan aku utarakan lewat tulisan.

Ada segudang manfaat dalam menulis. Dua hal telah aku utarakan, kini, akan aku utarakan untuk yang ketiga. Menulis dapat mengurangi stres. Kita tahu bahwa semakin dewasa usia kita, maka stres akan menjadi satu hal yang sering kali datang kepada kehidupan kita. Agar stres itu tidak menjadi sedemikian besar maka kita menulis.

Aku percaya, semua orang bisa menulis. Namun, hanya beberapa orang saja yang dapat menulis dengan perkataan indah lagi sejuk. Dan beberapa orang itu pastilah melewati latihan yang terus menerus tanpa kenal lelah dan waktu. Aku ingin mengajak jiwaku untuk terus berlatih menulis. Memberikan semua waktuku dan juga semua tenagaku untuk berlatih menulis. Namun waktu saja tidak cukup, tenaga saja tidak cukup. Kita mesti memiliki kedisiplinan diri. Maka bolehlah kita simpulkan waktu dan kedisiplinan akan membuat kita mencapai segalanya termasuk dalam dunia tulis-menulis.

Komentar

Postingan Populer