Manakala Hujan Jatuh

Hari itu langit mendung. Tak lama kemudian hujan mengguyur sebagian permukaan bumi. Tanah-tanah menjadi basah kuyub. Batu-batu diluar rumah tak lagi berdebu. Dan jalanan yang biasa dilewati oleh kendaraan itu kini berlumuran dengan lumpur. Saat hujan melanda dan deras maka tak banyak kendaraan yang melewati jalanan becek itu.

Rumput-rumput disamping rumah pun turut merasakan basah. Sehingga rumput itu pun kembali segar bugar. Barangkali rumput lebih senang terhadap guyuran hujan daripada guyuran panas matahari. Akan tetapi walau bagaimana pun tumbuhan tidak akan pernah bisa hidup tanpa siraman cahaya matahari.

Sementara itu halilintar saling sahut bersahutan satu sama lain. Sementara itu angin-angin yang berhembus sedikit kencang mengoyangkan beberapa pohon-pohon besar yang tumbuh di sisi jalanan yang becek itu.

Satu dan dua orang terlihat keluar dari rumah dan memakai payung sehingga mereka dapat menembus hujan. Binatang-binatang ternak dan hewan peliharaan pun seringkali mengigil kedinginan di dalam rumah dan di dalam kandang.

Banyak anak kecil yang lebih suka duduk bersama hewan peliharaanya dan banyak sekali anak-anak muda yang duduk bersama kendaraannya. Mereka semua tampak tersenyum karena mereka tahu bahwa hujan menjadikan mereka lebih bisa berlama-lama untuk bersama dengan segala yang mereka sayangi dan mereka cintai.

Sebagian rumah berwarna putih dan sebagian lagi berwarna hijau. Banyak orang menyukai warna putih dan sisanya menyukai warna hijau. Seorang kakek dan nenek yang sudah tua tampak keluar dari rumah yang bercat putih. Mereka berdua memakai payung yang sama. Tidak ada yang tahu kemana mereka berdua akan pergi dan mengapa pula mereka harus keluar dari rumah saat hujan dan halilintar sedang melanda.

Sementara itu tampak seekor burung sedang menggigil kedinginan di atas sebuah dahan pohon. Hanya ada satu ekor burung dan tampaknya burung itu sedang melindungi dirinya dari tetesan air hujan yang jatuh dari sela-sela dedaunan.

Ada lagi seorang anak kecil yang duduk manis seorang diri di dalam teras depan rumahnya. Sementara anak kecil itu tahu bahwa orang tua dan saudara kandungnya sedang di depan televisi dan sedang menyaksikan acara-acara yang sedang tayang di tv.

Anak kecil itu yang tampaknya sangat cantik itu lebih suka duduk sendiri sambil mengamati hujan dan mendengar sesekali suara halilintar turun menyentuh permukaan bumi. Kadang bila halilintar itu teramat sangat keras terdengar maka si gadis kecil itu pun menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya dan menutup matanya sehingga dengan begitu ia merasa sangat aman dan terlindungi. Lantas beberapa detik kemudian ia membuka matanya sembari membuka telinganya.-392 Jumlah Kata-

Komentar

Postingan Populer