Malam Bersalju

Malam itu salju turun. Turunnya tidak terlalu lebat. Malam itu juga sangat gelap. Selain gelap juga sangat dingin. Setiap orang yang ada di dalam rumah selalu menyalakan api di dalam rumahnya. Anak-anak berdempetan dengan ayah dan ibunya. Kucing-kucing pun lebih senang berada di dekat api. Kucing itu tertidur di dekat perapian.

Bintang saat itu tak banyak yang tampak. Salju masih turun beberapa. Gelap malam semakin pekat. Dari tempat yang jauh terdengar suara anjing menggongong. Entah untuk apa anjing itu menggonggong. Mungkin anjing itu merasa sepi dan merasa dingin sehingga gonggongan anjing dapat meramaikan suasana dan juga dapat menghangatkan tubuhnya sendiri.

Sementara itu di jalanan beraspal yang lenggang terdengar suara ban sepeda yang berputar. Sepeda itu rupanya ditumpaki oleh seorang wanita yang berbadan gemuk dan berusia tiga puluhan tahun. Wanita ini tidak begitu cantik akan tetapi masih singgel. Tidak ada yang tahu mengapa wanita ini masih singgel kecuali hanya dirinya sendiri. Dan mungkin juga kucing yang ia pelihara dan tengah tertidur di rumahnya.

Wanita ini sedang bersepeda menuju rumahnya. Rumahnya memang tak jauh hanya butuh beberapa menit untuk sampai di rumahnya. Ia baru saja pulang bekerja dan kini sedang bersepeda pulang ke rumah. Ia bekerja di salah satu rumah makan yang tak begitu jauh dari rumahnya.

Ketika ia sampai di halaman rumahnya ia pun segera memasukan sepedanya dalam pagar rumahnya. Di rumahnya ada seekor kucing kesayangannya dan seorang nenek tua yang sudah beruban. Nenek tua ini adalah ibu dari wanita ini.

Wanita ini lantas masuk ke dalam rumah dan segera di sentuhnya kucing yang menjadi kesayangannya. Seekor kucing yang telah ia rawat sedari kecil. Ia pun tersenyum kepada ibunya. Seorang ibu yang telah tua ini pun hanya bisa menghabiskan waktu malam di depan perapian sembari menonton televisi.

Ibu tua ini sangat disayangi oleh anaknya begitu juga ibu tua ini sangat menyanyangi anaknya.-301 kata-

Komentar

Postingan Populer